![]() |
Gua Ciwadon, Salah Satu Wisata Desa Cibodas Kecamatan Jonggol, Bogor Timur. |
Menyoal organisasi Pemekaran di wilayah Bogor Timur yang diberitakan miring karena pemanfaatan lahan perhutani itu tidak senada antara Ketua DPC dengan apa yang diucapkan Wakil Ketua.
H. Naih menuturkan bahwa para pengurus Presidium Bogor Timur mesti bersatu walau banyak hal yang akan mulai memperkeruh marwah perjuangan.
"Soal isu-isu miring dalam perjuangan itu pasti akan terus tumbuh, karena tidak semua orang menyukai Presidium Bogor Timur. Jangankan Presidium Bogor Timur, Soekarno yang sudah jelas-jelas memperjuangkan kemerdekaan Indonesia masih saja ada yang membencinya, apalagi Presidium yang belum mekar dari Kabupaten induk yakni Kabupaten Bogor" Ucap H. Naih saat ditemui awak vnn.co.id.
![]() |
Dari Kiri Ke Kanan, Agus Rahya, Alhafidz Rana Dan H. Naih. |
Lanjut H. Naih, dalam rapat dirinya bersama anggota lain tidak pernah membahas soal Pengurus Presidium Bogor Timur yang diduga mendirikan Villa di tanah Perhutani atau dibawah naungan Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan.
"Saya kaget ketika mengetahui informasi kalau Wakil Ketua saya Agus Rahya yang mengatasnamakan Laskar Maung Bodas mengomentari tentang pengrusakan lingkungan di sekitar Desa Cibodas, Kecamatan Jonggol yang dikaitkan dengan Pengurus Presidium padahal disana sudah ada pengusaha atau pengelola lain, karena saya satu perjuangan dengan Presidium untuk memajukan masyarakat dan lingkungan di Bogor Timur" Ungkap Ketua DPC Laskar Maung Bodas.
Seperti diketahui kawasan Desa Cibodas memiliki beberapa hektare tanah yang statusnya milik pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Lokasi lahan yang luas tersebut beberapa tahun belakangan ini mulai dimanfaatkan oleh warga untuk bercocok tanam dan pengelolaan wisata demi meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Saya pastikan itu bukan atasnama Maung Bodas ya yang berpendapat begitu, karena saya tahu betul siapa pengurus Presidium Bogor Timur dan tidak mungkin perjuangan besar Presidium untuk mendirikan Daerah Otonom dirusak karena tanah atau Villa, saya pastikan sekali lagi kalau itu bukan Maung Bodas, melainkan personal individu yang hendak mencederai perjuangan rekan-rekan semua" Ungkap H. Naih.
![]() |
Ustadz Ajat Sudrajat, Ketua Umum LSM Balebat. |
"Yang bikin vila Ustadz Ajat atau Ketum LSM Balebat. Saya ajak yang punya duit siapa aja untuk investasi, izin MoU atau Perjanjian Kerja Sama (PKS) sudah dibuat. Bukan Pengurus Presidium" Tulis Ustadz Ajat via Whatsapp.
Ustadz Ajat Sudrajat juga berharap kedepan semua lahan tidur milik pemerintah atau pun milik swasta bisa dimanfaatkan untuk kemajuan lingkungan dan demi pertumbuhan ekonomi masyarakat Bogor Timur.
Jurnalis: IP
Editor: IP