Potret Ida Iasha dalam majalah Popular |
Vnn.co.id, Jakarta- Ida Albertina van Suchtelen van de Haere, merupakan wanita kelahiran Zwijndrecht, Amsterdam, Belanda, pada 14 Mei 1963.
Ayahnya, AJC van Suchtelen van de Haere adalah seorang pria Belanda yang lahir di Pekalongan, Jawa Tengah. Sementara ibunya, Thelma, adalah seorang wanita asli Solo, yang setelah menikah memilih untuk menetap di Belanda.
Pada usianya yang ke–17 tahun, keluarganya pindah ke Indonesia dan menetap di Jakarta. Namun, empat tahun kemudian orang tua dan saudaranya kembali lagi ke Belanda, sementara, Ida menetap di Indonesia.
Ia memulai karirnya sebagai model sampul majalah Kartini. Ia juga membintangi iklan sabun LUX pada 1988-1997. Paras ayunya membuat Sutradara Slamet Rahardjo meliriknya untuk menjadi pemain dalam film Kodrat, pada tahun 1986. Setelah menjadi aktris, namanya berubah menjadi Ida Iasha atas anjuran Sutradara slamet Rahardjo.
Pada filmnya yang di era 80-an, Ida tidak menggunakan suara aslinya. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan berbahasa Indonesia dengan fasih dan juga logat Belanda yang begitu kental. Suara dalam filmnya, diisi oleh Dewi Yull atau Maria Oentoe. Satu-satunya sinetron yang menggunakan suara aslinya adalah sinetron Kembang Setaman.
Berkat akting difilm perdananya, karirnya di dunia film melejit. Ia membintangi banyak film dengan berbagai genre, diantaranya bergenre drama, laga, dan juga komedi. Namun, pada saat dunia perfilm-an Tanah Air mengalami mati suri, Ida beralih ke dunia sinetron.
Ia membintangi sejumlah sinetron televisi dengan bermain dalam mini seri Salah Asuhan, dan juga sinetron Kembang Setaman. Setelah membintangi sinetron Kembang Setaman sebanyak 6 episode, Ida vakum dari dunia akting. Setelah membintangi sinetron Kembang Setaman sebanyak 6 episode disekitar tahun 1996-1997, ia vakum berakting. Setelah sempat bekerja sebagai Public Relation di sebuah perusahaan internasional di bidang IT pada tahun 2003, ia kembali tampil di dunia layar lebar lewat film horor garapan Rizal Mantovani, yakni Kuntilanak 2 pada tahun 2007.
Sumber : Wikipedia
Red : Kana