Ilustrasi: Detik.com (foto: Eko Sudjarwo). |
Vnn.co.id, Lamongan - 50 pohon pisang di Desa Surobayan, Sukodadi, Lamongan,
rusak dan roboh akibat ulah anak-anak yang mengikuti tren “salam dari Binjai”
yang viral di media sosial.
Anak-anak tersebut merupakan 10 siswa SMP yang merusak
pohon pisang tersebut.
Mereka mengunggah video tersebut di media sosial. Dalam video
yang beredar terlihat para anak-anak merusak pohon pisang dengan gembira.
Sebanyak 50 pohon pisang di Lamongan yang dirusak itu
berada di lahan milik warga, yakni Sunaji, Hariadi, Harto, Kusnan dan Sekdes Surabaya, Rendi Hardianto.
Anak-anak tersebut melakukan aksi tersebut pada sore
dan malam hari selama 4 hari berturut-turut, sejak Jumat (29/10/2021) hingga
Senin (1/11/2021).
Pohon pisang tersebut dijadikan sasaran objek tinju, dijadikan samsak. Ada juga yang memanjat batang pohon pisang kemudian diayunkan hingga roboh. Ada juga yang merusakanya dengan kayu yang ditanami puluhan paku.
Puluhan pohon pisang tersebut dirusak secara acak oleh
para anak-anak tersebut. Mereka merusak pohon pisang dari yang baru mulai
berbuah ataupun belum berbuah.
“Lahan pisang yang dirusak milik 5 warga, pelakunya
banyak, ada 10 anak yang berasal dari luar desa,” kata Rendi kepada wartawan,
Selasa (2/11/2021) dikutip dari detik.com.
Anak-anak tersebut akhirnya dapat diketahui dan
dikumpulkan di balai desa. Para orang tua dari anak-anak tersebut juga didatangkan.
Pemilik pohon pisang juga dipertemukan dengan anak-anak tersebut serta orang
tuanya.
Akhirnya pemilik pohon pisang tidak meminta ganti
rugi apa pun karena pelakunya masih anak-anak.
“Korban tidak tega saat bertemu pelakunya yang masih
anak-anak yang seusia anak SMP,” kata Rendy.
Pihak desa berharap kenakalan anak-anak ini tidak
terulang lagi di kemudian hari. Orang tua pelaku diminta untuk mengawasi dan
membina anaknya.
Penulis: Sisilia Harwina
Editor: Mega