Hubungan Aqidah dan Akhlak
Serta Penerapannya Dalam Pekerjaan
(Penulis : Isdiyono, Mhs. Prog. Sarjana Desa ITB AD Jakarta)
Secara sederhana, aqidah dapat diartikan sebagai landasan dan dasar pijakan untuk semua perbuatan. Akhlak adalah segenap perbuatan baik dari seorang mukalaf, baik hubungannya dengan Allah, sesama manusia, maupun lingkungan hidupnya. Aqidah adalah gudang akhlak yang kokoh. Aqidah mampu menciptakan kesadaran diri bagi manusia untuk berpegang teguh kepada norma dan nilai – nilai akhlak yang luhur.
Oleh karena itu
akhlak dalam pandangan Islam harus berpijak pada keimanan. IMan tidak cukup
hanya disimpan dalam hati melainkan harus dipraktikkan dalam kehidupan
sehari-hari dalam bentuk akhlak yang baik.Dengan kata lain untuk mempergunakan
dan menjalankan bagian aqidah dan ibadah perlu berpegang teguh dalam mewujudkan
bagian lain yang disebut dengan bagian akhlak.
Aqidah tanpa akhlak
ibara sebatang pohon yang tidak dapat digunakan untuk berteduh, begitu juga
tidak memiliki buah yang dapat dipetik . Sebaliknya, akhlak tanpa aqidah juga
hanya merupakan layang-layang bagi benda yang tidak tetap yang selalu bergerak.
Maka dari itu, Islam meberikan perhatian yang sangat serius terhadap pendidikan
akhlak.
Untuk melihat kuat
atau lemahnya iman seseorang dapat diketahui melalui tingkah laku (akhlak)
seseorang itu, karena tingkah laku tersebut merupakan perwujudan dari imannya
yang ada di dalam hati.Apabila perbuatannya baik, tingkah lakunya baik itu
menjadi pertanda bahwa dia memiliki iman yang kuat, aqidah yang kuat, dan
sebaliknya, apabila perbuatanya buruk, tidak mencerminkan akhlak yang mulia,
itu menjadi pertanda bahqa imannya lemah dan aqidahnya juga tidak
kuat.Sebagaimana penjelasan Nabi Muhammad SAW, bahwa iman yang kuat itu akan
melahirkan perangai yang mulia dan rusaknya akhlak berpangkal dari rusaknya
iman serta lemahnya aqidah. Seseorang yang berperangai tidak baik dikatakan
oleh nabi sebagai orang yang kehilangan iman. Sebagaina beliau bersabda “Malu
dan iman itu keduanya bergandengan, apabila hilang salah satunya, maka akan
hilang pula yang lainnya”.
Dasar pendidikan
akhlak bagi seorang muslim adalah aqidah yang benar, karena akhlak tersarikan
dari akqidah. Orang yang ber-aqidah dengan benar, maka ia pun akan ber-akhlak dengan
benar pula. Dengan akhlak yang baik seseorang akan bisa memperkuat aqidah, dan
bisa menjalankan ibadah dengan baik dan benar, dengan demikian ia akan mampu
menimplementasikan tauhid ke dalam akhlak yang mulia (Akhlakul karimah).
Bentuk implementasi kuatnya
aqidah dan akhlak tentu akan membawa seseorang akan dapat menjalankan ibadanya
dengan baik dan benar, sehingga terciptalah konsep bahwa semua yang
dillakukannya adalah ibadah dalam konteks lillahita’ala (karena Allah semata). Seseorang akan berbuat,
bertingkah laku, berpedoman pada tuntunan-tuntunan yang dianjurkan oleh
imannya, dengan tujuan mendaoatkan keberkahan dan kerahmatan atas apa yang
dilakukan dan dikerjakannya.
Dalam dunia kerja,
siapapun orangnya, apapun pekerjaannya apabila seseorang yang bekerja itu
memunyai dasar aqidah yang kuat, tentu ia akan memiliki akhlak yang mulia,
dengan demikian ia pun akan melakukan pekerjaan itu dengan sangat baik, bekerja
sesuai dengan dasar akhlak yang mulia, sehingga ia tidak akan melakukan hal-hal
yang tidak diperbolehkan meskipun itu akan memberikan banyak keuntungan
baginya. Seorang pejabat/perangkatt desa misalnya, ia akan mengerjakan segala
sesuatu yang menjadi kewajiban pekerjaannya itu dengan baik, tidak melakukan
pungli, tidak korupsi, tidak korupsi waktu, melayani masyarakat dengan perilaku
yang sopan dan tata karma, bertutur kata halus, tidak menyakiti hati orang
lainnya. Disamping itu ia juga akan tetap taat beribadah, akan berbuat baik
kepada ingkungannya dengan tidak membuang sampah sembarang tempat, dan hal lain
yang mengakibatkan rusaknya lingkungan, serta ia akan menjauhi
larangan-larangan atas apa yang menjadi ketentuan yang diajarkan dalam
aqidahnya.
Sungguh akan sangat
aman tenteram apabila kita semua di dunia ini memiliki aqidah yang kuat,
sehingga kita semua mempunyai akhlak yang baik, tentu saja dalam semua bidang
kehidupan, akan tercipta suasana yang aman, damai, tentram.
Disadur dari berbagai sumber*)