Integritas : Semoga Ia Hanya Mati Suri ! -->
HUT RI 2023 VNNCOID IKLAN PENERJEMAH IKLAN PEMILUKADA 2024

Integritas : Semoga Ia Hanya Mati Suri !

, 2/28/2024 08:12:00 AM


Vnn.co.id, Kabupaten Bogor - Integritas adalah sikap dan perilaku yang benar, jujur, dan adil. Artinya orang yang berintegritas harus benar, jujur dan adil terhadap diri sendiri dan orang lain. Apakah integritas selesai dengan penandatanganan fakta integritas atau sumpah diatas kitab suci bagi calon pejabat publik dan calon ASN agar tetap menjalankan program-program nya dengan jujur dan bersih?


Matinya integritas karena hilangnya ketakutan manusia terhadap Tuhan, terhadap balasan  yang  diakhirat nanti dari apa yang dilakukannya di dunia ini. Lupa nya manusia bahwa dunia ini fana dan kehidupan setelah mati adalah kehidupan yang abadi.


Satu contoh kecil, UN tingkat pendidikan dasar dan menengah. Sejak saya duduk di SMP sampai  saya SMK, murid-murid, pengawas dan panitia semua menandatangani pakta integritas ketika UN berlangsung. Paling tidak satu kalimat pernyataan bahwa, "saya mengerjakan soal dengan jujur dan tidak curang" musti ditandatangani. Akan tetapi kecurangan tetap saja berlangsung.


Dulu semasa saya SMP, sekitar 13 tahun lalu, setiap siswa menerima 1 soal naskah ujian. Semua siswa menerima naskah ujian yang persis sama. Selang beberapa tahun, peserta UN akan mendapat dua naskah ujian yang akan diselang-seling setiap meja. Makin kemari, ditambah lagi variasi naskah ujian menjadi lima. Dan terakhir 20 pelajar yang akan mengikuti ujian dalam satu kelas akan mendapatkan naskah ujian yang berbeda satu sama lain.


Bayangkan berapa biaya yang diperlukan untuk mengembangkan 1 naskah soal menjadi 20 variasi naskah soal? Tambahan biaya untuk tim pembuat naskah, plat cetak untuk 20 naskah, sampai tambahan tim bantu pengerjaan soal agar kunci jawaban bisa segera didapat sehari atau pagi sebelum pelaksanaan tentu sangat besar.


Namun, sekali lagi, variasi soal dan fakta integritas ternyata tidak dapat menghapus fenomena umum dan rahasia masyarakat "pendidikan". Bahwa dalam setiap Ujian Nasional terdapat Kepala Sekolah, Yayasan, Disdik, Pemda sampai Pemerintah Pusat yang bekerja membantu siswanya untuk dapat nilai yang memadai untuk lulus UN.


Dalam Penyelenggaraan pemilu, Integritas  adalah suatu keniscayaan, sebab tanpa penyelenggara, elit politik dan peserta pemilu yang berintegritas, maka hasil pemilu tidak akan berkualitas. Hasil pemilu yang tidak berkualitas menyebabkan tidak adanya ‘trust´ dari masyarakat dan mempermudah munculnya oligarki yang membajak kedaulatan rakyat.


Seyogyanya pemilu yang berkualitas akan menghasilkan pemimpin yang baik pula namun fakta dilapangan yang sering terjadi adalah keterputusan elektoral antara pemilih dan yang dipilih. Tidak ada hubungan antara pemilih dan yang dipilih  atau telah terjadi keterputusan elektoral dengan kata lain  aspirasi pemilih atau rakyat selaku pemilik kedaulatan tidak tersampaikan dalam pengambilan kebijakan publik.


Kalau rakyat selaku pemilik kedaulatan tidak lagi berkuasa , maka hal ini merupakan tanda lonceng kematian demokrasi di Indonesia. Politik tanpa mengutamakan Integritas akan memunculkan persaingan perebutan kekuasaan yang mengabaikan nilai-nilai moral. Bila nilai-nilai moral diabaikan, maka manusia akan menjadi serigala-serigala yang saling memangsa sesamanya.


Di dunia pendidikan, Pemerintah pusat sering merasa punya solusi atas kecurangan masal yang biasa terjadi dalam UN. Pertama, penghapusan tujuan dari kecurangan itu, UN kini bukan lagi faktor penentu kelulusan siswa. Kedua, hapus semua jalur panjang naskah ujian dari daerah sampai sekolah dengan dibuat ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Biar mesin yang mengantarkan soal dan mengolah nilai siswa tanpa manusia terlibat di antaranya.


Negara gagal memperbaiki tuntas moral manusia-manusia para penyelenggara UN dan mereka menggantinya dengan mesin. Komputer tak akan curang dan tak bisa bermuslihat. Kecuali manusia-manusia yang mengelolanya berbuat demikian.  


Begitulah perkutatan dunia pendidikan menghadapi kecurangan. Betapa repotnya bangsa ini untuk sekadar menegakkan kejujuran dalam UN. Makna lainnya, betapa kita semua gagal menghasilkan kejujuran di tengah pendidikan kita. Bahkan kita nyaris menyerah dan lebih percaya kepada benda bernama komputer. (Nuun)


Integritas bukan melulu soal hak. Integritas bukan hanya bagaimana tidak mengambil sesuatu yang bukan haknya. Namun lebih luas dari itu. Dalam konteks pekerjaan, integritas adalah bagaimana kita melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Tidak menyimpang dari prosedur. Bahkan ketika tidak ada seorangpun yang mengetahuinya.


Matinya Integritas dalam diri terkait erat dengan kenikmatan, kemudahan, dan kepraktisan dalam regulasi kehidupan manusia. Uang, Jabatan, dan lawan  jenis  adalah senjata berbahaya untuk langsung menikam jantung integritas itu. Manusia diharuskan merancang pakaian anti peluru yang mampu menahan tikaman itu. Baju itu berupa iman dan takwa.


Hari ini dalam rangka harapan kehidupan yang sehat generasi selanjutnya, kita berharap integritas itu tidak benar-benar mati di dalam diri manusia, semoga ia hanya mati suri. !


 

TerPopuler

close