Konstruktivisme -->
HUT RI 2023 VNNCOID IKLAN PENERJEMAH IKLAN PEMILUKADA 2024

Konstruktivisme

, 5/19/2024 04:20:00 PM



Definisi Konstruktivisme

Konstruktivisme sendiri terdiri dari 2 penggalan kata yaitu Konstruktiv yang berarti membangun, membina, dan memperbaiki. Sedangkan Isme yang berarti pemahaman atau aliran. Menurut Uparlan (2019: 83) mendefinisikan konstruktivisme sebagai sebuah teori yang memberikan keleluasaan berfikir siswa dan memberikan siswa tanggungjawab untu dapat mempraktikkan teori yang sudah dipelajari didalam kelas. Sedangkan menurut Sugraha (2019: 126) mengatakan bahwa cara terbaik untuk mengartikan pembelajaran adalah dengan menciptakan lingkungan belajar yang langsung bisa dialami oleh siswa.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa konstruktivisme merupakan sebuah cara yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar guna membangun kebebasan berpikir, berargumen sesuai pemikiran, dan mengkorelasikan pembelajaran teori dengan kejadian-kejadian yang ada.

Tujuan Konstruktivisme

Tujuan adanya teori belajar konstruktivisme ini yaitu agar siswa bisa memiliki kemampuan dalam menemukan, memahami, menggunakan informasi, dan mengkorelasikan pengalaman-pengalaman yang pernah terjadi dalam dunia nyata. Adapun tujuan lain dari penerapan teori konstruktivisme yaitu: (1) menstimulus siswa agar berpikir inovatif, (2) meningkatkan pengetahuan lewat ingatan dan pengalaman siswa, (3) menemukan hal-hal baru lewat pengalaman membangun pengetahuan, (4) membiasakan siswa untuk berpikir mandiri.

Manfaat Belajar Konstruktivisme

Sebelumnya sudah dibahas perihal definisi dan tujuan, untuk yang kali ini kita akan baha tentang tujuan dari kontruktivisme. Ada beberapa tujuan yang membedakan teori ini dengan teori belajar lainnya, diantaranya: (1) siswa dapat dan diperkenankan mengutarakan/menyampaikan apapun yang berkaitan dengan materi secara Esplisit, (2) memberikan pengalaman baru, maksudnya lewat membuat projek atau belajar dari pengalaman teman lainnya ini yang dapat memberikan pengalaman dan pembelajaran baru secara nyata, (3) mengajak untuk berpikir tentang pengalamannya, teori ini mengaitkan pengalaman pribadi dengan materi., sehingga siswa bisa mengingat materi tersebut karena siswa pernah punya kenangan dengan memori tersebut.

TerPopuler

close