.jpeg) |
| Ilustrasi Mafia Tanah. |
Vnn.co.id, Kabupaten Bogor - Transaksi jual beli lahan di Kabupaten Bogor kerap kali terjadi tumpang tindih, surat sertifikat ganda dan bahkan oknum mediator yang hanya membayar uang muka namun surat sudah beralih kepemilikan.
Seperti hal nya yang terjadi di Kabupaten Bogor belakangan ini, puluhan warga mengadukan persoalan transaksi jual beli yang belum lunas dibayar namun telah berganti hak milik dengan terbitnya sertifikat.
Salah satu pengacara, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Bogor Timur (LBH BOTIM) Jamaluddin Bin Mansyur SH yang menangani perkara tersebut menyampaikan dugaan tindak pidana yang terjadi.
 |
| Jamaluddin Bin Mansyur SH Direktur Lembaga Bantuan Hukum Bogor Timur (LBH BOTIM). |
"Saya fikir ini merupakan mafia tanah, karena sekelas Ketua Partai Tingkat Kabupaten masuk kedalam salah satu terlapor yang melibatkan puluhan korban" Ungkap Jamaluddin Bin Mansyur SH saat wawancara dihalaman Kantor LBH Bogor Timur, Kamis, (15/8/2024) malam.
Saat ditanya Ketua Partai Tingkat Kabupaten itu dari Partai apa, dirinya menjawab nanti saja.
"Pasal yang dikenakan pada terlapor dalam laporan kepolisian yakni 263 KUHP, 266 KUHP dan 385 KUHP dan nanti saya bersama para korban akan gelar konferensi pers sesuai permintaan para korban yang ketakutan aset nya hilang tanpa ganti rugi" Tutupnya.
Redaksi
Jurnalis: Hamzah
