VNN.CO.ID, Tangerang — Sebuah wabah baru yang terkait dengan daging sapi giling telah membuat setidaknya 19 orang sakit di Minnesota, Amerika Serikat. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan bahwa kontaminasi bakteri E. coli menjadi penyebab utama wabah tersebut. Wabah ini memunculkan pertanyaan tentang cara melindungi diri dari bakteri berbahaya ini dan kapan waktu yang tepat untuk mencari bantuan medis.
Dilansir dari Fox News, sebuah perusahaan pengemasan daging baru-baru ini menarik lebih dari 167.000 pon daging sapi giling yang diduga terkontaminasi. Produk tersebut dikirim ke beberapa restoran, dan penyelidikan atas kasus ini masih berlangsung. Selain itu, kejadian ini terjadi tidak lama setelah penarikan besar-besaran wortel organik yang juga terkontaminasi E. coli. Insiden tersebut telah menyebabkan orang sakit di setidaknya 18 negara bagian dan satu korban meninggal dunia.
Apa Itu E. Coli?
E. coli, atau Escherichia coli, adalah bakteri yang secara alami ditemukan di lingkungan, makanan, serta usus manusia dan hewan. Meski sebagian besar jenis E. coli tidak berbahaya, beberapa strain dapat menyebabkan penyakit serius.
Menurut CDC, bakteri ini dapat menyebar melalui berbagai cara, termasuk air dan makanan yang terkontaminasi, serta kontak langsung dengan hewan. Daging yang tidak dimasak dengan baik menjadi salah satu sumber infeksi yang paling umum.
“Sumber infeksi lainnya meliputi konsumsi kecambah, selada, salami, susu dan produk susu yang tidak dipasteurisasi, serta jus yang tidak dipasteurisasi,” ujar Mitzi D. Baum, CEO dari Stop Foodborne Illness di Chicago. “Selain itu, berenang atau minum air yang terkontaminasi limbah juga dapat menyebabkan infeksi,” tambahnya.
Bagaimana Cara Tetap Aman?
Untuk melindungi diri dari infeksi E. coli, Mena Mirhom, M.D., FAPA, seorang asisten profesor di Columbia University Medical Center di New York, merekomendasikan metode "4C" dalam menjaga keamanan makanan.
Keempat langkah tersebut adalah "clean" (bersih), "cut" (potong), "cook" (masak), dan "chill" (dinginkan).
- - Clean: Pastikan untuk mencuci tangan dan makanan dengan bersih. Kebersihan ekstra sangat diperlukan, terutama dalam kondisi wabah seperti ini.
- - Cut: Pisahkan daging ayam, sapi, dan makanan laut mentah untuk mencegah kontaminasi silang. Gunakan talenan terpisah saat mempersiapkan bahan makanan.
- - Cook: Masak makanan hingga matang sepenuhnya. Proses memasak yang tepat dapat mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya.
- - Chill: Segera simpan makanan di lemari pendingin setelah dimasak untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Hindari membiarkan makanan terlalu lama pada suhu ruangan.
Kelompok Rentan dan Gejala Berbahaya
Dilansir dari Fox News, kelompok tertentu seperti anak-anak di bawah lima tahun, orang dewasa di atas 65 tahun, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah memiliki risiko komplikasi serius jika terinfeksi E. coli. Beberapa jenis bakteri ini dapat menyebabkan diare parah, yang berpotensi mengancam nyawa, terutama pada anak-anak.
Untuk memutuskan kapan harus mencari perawatan medis, Dr. Mirhom menyarankan penggunaan mnemonic "BATHS":
- - B: Diare berdarah (Bloody diarrhea).
- - A: Nyeri perut yang terus-menerus (Abdominal pain that's persistent).
- - T: Suhu tubuh lebih dari 101 derajat Fahrenheit (Temperature).
- - H: Masalah hidrasi, seperti dehidrasi atau urin berwarna gelap (Hydration issue).
- - S: Gejala yang bertahan lebih dari tiga hingga empat hari (Symptoms that persist for three to four days).
Jika mengalami gejala yang sesuai dengan kriteria "BATHS," segera hubungi dokter. E. coli dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan cepat.
Meski E. coli merupakan bakteri yang umum ditemukan di lingkungan, kesadaran terhadap sumber infeksi dan cara pencegahannya sangat penting untuk menghindari risiko penyakit serius. Dengan menerapkan metode "4C" dan memperhatikan gejala berbahaya, masyarakat dapat melindungi diri mereka dan keluarga dari infeksi berbahaya ini.
Sumber: Fox News
Penulis: Arum Kusuma
Editor: Sukmasih