VNN.CO.ID, Tangerang - Seorang pria berusia 62 tahun bermarga Fan mengendarai mobil SUV kecilnya secara brutal ke arah kerumunan pejalan kaki di Stadion Kota Zhuhai, China, Senin malam waktu setempat. Kejadian mengerikan ini merenggut nyawa setidaknya 35 orang dan melukai lebih dari 40 orang lainnya, menjadi insiden paling mengerikan yang pernah terjadi di kota tersebut.
Dilansir dari CNBC Indonesia, dalam laporan awal yang dirilis oleh kepolisian, penabrakan ini dilakukan oleh Fan yang dikabarkan marah atas pembagian harta pasca perceraiannya. Fan, yang mengemudikan SUV dengan kecepatan tinggi, menerobos gerbang stadion tanpa izin dan langsung menabrak para pejalan kaki yang tengah beraktivitas di area stadion.
Polisi Zhuhai menyatakan bahwa Fan awalnya mengendarai SUV kecilnya melewati gerbang stadion pada malam hari. Ia memaksa masuk ke dalam arena pusat olahraga tersebut dan secara sengaja menabrak banyak orang di sepanjang jalur lintasan dalam stadion. Sejumlah orang terlihat berhamburan berlarian menghindar dari mobil yang melaju tanpa kendali.
Setelah aksi brutal itu, Fan mencoba melukai dirinya sendiri menggunakan pisau yang dibawanya. Menurut Channel News Asia (CNA) yang mengutip laporan kepolisian, Fan ditemukan di dalam mobilnya dengan luka parah akibat percobaan bunuh diri. Saat ini, ia dalam kondisi kritis dan belum bisa diinterogasi.
Menurut penyelidikan awal, Fan melakukan aksi ini sebagai bentuk pelampiasan akibat ketidakpuasan terhadap pembagian harta setelah perceraian. Namun, detil lebih lanjut terkait latar belakang insiden ini masih belum diungkap oleh pihak berwenang.
Dikutip dari laporan CNN International, video yang beredar memperlihatkan beberapa korban tergeletak tak bergerak di tanah. Orang-orang yang menyaksikan kejadian itu terlihat panik dan mencoba menyelamatkan para korban yang terkapar. Video yang menunjukkan kejadian tersebut kini telah dihapus dari media sosial, dan polisi telah menutup akses bagi wartawan untuk mendokumentasikan tempat kejadian perkara.
Seorang saksi mata bermarga Chen mengungkapkan kepada Caixin, majalah berita China, bahwa ia sedang menyelesaikan putaran ketiganya di lintasan lari sekitar stadion ketika tiba-tiba sebuah SUV melaju kencang ke arah mereka. "Saya melompat ke samping dan selamat," ujarnya. Sementara itu, saksi lainnya bermarga Liu menyatakan bahwa mobil tersebut tampak 'berputar-putar liar' sehingga orang-orang berlarian untuk menyelamatkan diri.
"Orang-orang terluka di semua sisi lintasan lari, baik di sisi timur, selatan, barat, maupun utara," tambah Liu.
Dilansir dari AFP, insiden ini memicu perhatian nasional di China. Presiden China Xi Jinping segera menginstruksikan agar seluruh korban yang terluka diberikan perawatan maksimal. Selain itu, Presiden Xi menegaskan bahwa pelaku harus dihukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Masyarakat setempat menunjukkan simpati mendalam terhadap para korban. Di area sekitar stadion, warga menyalakan lilin dan meletakkan karangan bunga sebagai bentuk penghormatan. “Zhuhai seharusnya menjadi kota yang aman, dan tidak pernah ada peristiwa seperti ini terjadi dalam beberapa dekade terakhir,” ujar seorang warga setempat yang memberikan komentarnya kepada AFP.
Kepolisian Zhuhai memastikan bahwa penyelidikan terkait insiden ini akan terus dilakukan secara menyeluruh untuk mengungkap motif dan detail lainnya. Hingga saat ini, peristiwa ini masih menjadi sorotan nasional dan internasional.
Sumber: CNBC Indonesia
Penulis: Arum Kusuma
Editor: Sukmasih