VNN.CO.ID - Pemerintah telah melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak Senin, (6/1/2025). Program unggulan dari Presiden Prabowo ini mendapat perhatian dari pihak sekolah terkait sejumlah catatan mengenai pelaksanaannya.

Kepala Sekolah SDN Susukan 08 Pagi, Muhammad Mahrus, menyebutkan adanya kendala terkait selera anak-anak. "Kendalanya kalau kita evaluasi itu dari masalah selera anak," ungkapnya kepada CNBC Indonesia di kantornya.

Mahrus menjelaskan bahwa pihak sekolah menerima informasi tentang 30 jenis menu yang berbeda setiap hari, namun ada anak-anak yang tidak menyukai beberapa pilihan lauk. "Kemarin ada yang tidak suka, ada yang suka (pilihan menunya), sayur misalnya. Hari ini tempe kemarin tahu, saya lihat juga ada saja yang tersisa," ujarnya. Pihak sekolah tetap mengimbau agar siswa menghabiskan makanannya, tetapi memberikan kebebasan kepada orang tua untuk membawa bekal dari rumah sesuai dengan selera anak.

Lebih lanjut, Mahrus juga memberi kebijakan agar anak-anak yang tidak sarapan di rumah tetap mendapatkan makan melalui program MBG. Sementara itu, terkait waktu pemberian makan pada pukul 9.00 WIB, ia berencana mengevaluasi waktu tersebut berdasarkan masukan dari orang tua.

"Sekarang kita sedang mempertimbangkan, nanti akan kami evaluasi dengan respons orang tua. Kalau makan siang lebih diperlukan, kami akan coba ajukan SPPG," tambah Mahrus.

Pada hari ini, program MBG tetap berjalan sesuai jadwal dan pihak SPPG pun mendukung penyelenggaraan dengan mengirimkan makanan lebih pagi.